Minggu, 08 April 2012

Cerita Tentang Jalan Cinta Sahabat Inovatif


Bukanlah sebuah ajang untuk eksis ataupun tempat untuk pelarian sewaktu malas belajar dikampus, kita hanya memenuhi janji untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya. Mungkin kita terlihat berpura-pura tak cinta harta benda atau pikiran kita terlalu idealis karena kita belum merasakan kerasnya hidup setelah lulus nanti, tetapi ya inilah kita dan perjuangan kita. Jalan ini yang mempertemukan kita semua disini. Di jalan ini kita bersama berjuang, mungkin memang terlalu sepele jika dibandingkan para pejuang, namun kita sering menggunakan kata ini untuk membangkitkan rasa semangat kita untuk tetap di jalan ini.
        Hanya perlu keikhlasan untuk menjalani ini, keikhlasan untuk berpikir lebih, keikhlasan untuk berkorban lebih, dan keikhlasan untuk berlapang dada lebih. Karena jalan ini penuh onak dan duri. Inilah hal yang dipelukan untuk menjalani jalan ini. Apakah jalan ini sebegitu sulit untuk dilalui? Tidak, jika kalian punya Allah + niat = semangat
        Apa balasan dari itu semua? Balasannya hanya ridha Ilahi. Ya, balasannya hanya itu saja. Jika kau mengharapkan lebih maka bukanlah di jalan ini tempatnya. Silahkan kau cari jalan lainnya. Mungkin setelah seharian melaksanakan kegiatan dan rasa lelah pun terasa menghinggapi tubuh ini imbalannya tak lebih dari nasi bungkus untuk makan. Tapi hanya dengan nasi bungkus yang biasanya dimakan bersama itu kita merasa sangat puas dan bahagia. Inilah yang sering kurindukan yang tak pernah kutemukan ditempat lain indahnya ukhuwah yang terjalin selama ini. Setelah kegiatan selesai kita pulang dirumah atau dikost masing-masing, saat itu juga kita kembali menjadi seorang mahasiswa yang pasti tugas-tugas dan UK sudah menunggu untuk dikerjakan dan dipelajari. Tak jarang kita harus pandai-pandai memanajemen waktu agar tugas-tugas kuliah tidak keteteran tapi juga tetap beramanah di organisasi.
        Semuanya harus berlangsung di waktu bersamaan, hingga terkadang waktu bermain, istirahat atau bersosialisasi dengan teman sekelas pun hilang. Namun kita tahu bahwa apa yang kita lakukan itu adakah sebuah proses penjagaan dariNya agar disetiap waktu yang kita lakukan dapat bermanfaat dan bermakna pastinya agar terhindar dari perbuatan yang sia-sia.
        Taukah seringkali orang-orang disekitar pun tidak menghargai, apalagi aku yang dibesarkan diantara anak-anak yang notabene apatis, sebagian suka hura-hura, hanya memikirkan akademik saja yang kadang nilai pun dicari dengan proses instan. Tak jarang banyak cemooh yang datang karena mungkin bicara ditempat yang salah. Ada juga yang bilang kalau ini jalan untuk bisa eksis atau yang lebih sakit ketika ada yang bilang kalau kita adalah orang-orang yang kurang kerjaan. Aktivis kampus bukan malaikat, dia bisa dipuja dan bisa juga di hujat, tapi yang paling penting adalah dia punya pilihan, pilihan untuk hidup bukan untuk dirinya, namun terus belajar dari semesta, untuk terus menjadi bermakna. Ya mungkin berpikiran positif sajalah kepada mereka, karena mereka tak tahu apa yang kita lakukan selama ini. Mereka tidak tahu bagaimana indahnya bermanfaat bagi orang lain, bagaimana sensasi mengerjakan tugas ditengah malam dengan tubuh yang sudah sangat lemah. Meskipun tetap aktif sana sini kita disini selalu berjanji harus tetap berprestasi di kampus karena belajar adalah amanah dari orangtua tercinta.
        Disaat bertugas di organisasi pun kadang terpikir, siapa saya siapa juga mereka. Kita tidak saling kenal namun kenapa harus memperjuangkannya, bersusah payah memikirkannya, tapi anehnya setelah selesei ketika mendengar satu kata“terimakasih“ melihat senyum mengembang diwajahnya kita memiliki kepuasan dan kebahagiaan tersendiri. Sungguh membingungkan.
        Kawan, bersemangat dikala yang lain mengeluh itu sangat luar biasa, bermanfaat dikala yang lain hanya memikirkan dirinya sendiri itu prestasi tersendiri. Inilah jalan kita yang kita pilih selama ini, jalan cinta para pejuang dimana didalamnya selalu ada kehangatan dan cinta. Doaku semoga Allah selalu menguatkan langkah kita dalam perjuangan ini.perjuangan indah untuk agama, untuk alamamater, dan untuk Indonesia. Disinilah kita mulai belajar, belajar merawat Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuantar Ke Gerbang (Ramadhan K.H.)

Ini tentang pengalamanku dengannya, dengan seseorang yang mementingkan segi membangkitkan semangat dan solidaritas bangsa untuk menca...