Sabtu, 21 April 2012

Langkah Kecil Merawat Indonesia Part 1

Desa Sono Kecamatan Mondokan.
Sebuah desa pelosok yang ada di Sragen, Sekitar 1jam dari kota solo jalan yang harus dilewati untuk menuju desa tersebut pun banyak yang rusak. Selain terpencil mayoritas penduduk di desa Sono adalah masyarakat ekonomi rendah. Anak-anak disana juga kebanyakan lulusan SD, SMP pun jarang apalagi SMA. Kami berenam mempunyai misi masing-masing. Tria(FISIP) menjadi kakak asuh seorang anak yang bernama Arif. Bagus(FT) siap sedia mengantarkan Tria setiap 2 bulan sekali menemui adik barunya. Clara(FSSR) Shin (FKIP) yang semangat 45 mau mendirikan perpustakaan disana. Aku, shin dan ririn yang pengen banget mendirikan Paud karena disitu tidak ada Paud hanya ada 1 Paud di satu desa yang terdiri dari 7 RT jaraknya pun lumayan jauh sehingga mayoritas anak-anak disitu tidak mengenyam pendidikan non formal, mas Adi(FSSR) yang membawa kami kesana tempat yang dulu pernah menjadi tempat tinggalnya selama KKN dan mas adi ini cukup populis dikalangan masyarakat Sono dan sepertinya mas adi ini mau membuat training pembuatan susu kedelai bagi masyarakat Sono agar masyarakat Sono lebih mandiri dan dapat menambah penghasilan masyarakat disana.

Trimakasi buat teman baruku, tempat baru yang sangat appreciate kedatangan kami, semua warga disana yang menjadi keluarga baru kami.
Semoga kita dimudahkan. Inilah salah satu wujud kita untuk merawat Indonesia.
Ini Ceritaku apa Ceritamu .....

Minggu, 08 April 2012

Cerita Tentang Jalan Cinta Sahabat Inovatif


Bukanlah sebuah ajang untuk eksis ataupun tempat untuk pelarian sewaktu malas belajar dikampus, kita hanya memenuhi janji untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya. Mungkin kita terlihat berpura-pura tak cinta harta benda atau pikiran kita terlalu idealis karena kita belum merasakan kerasnya hidup setelah lulus nanti, tetapi ya inilah kita dan perjuangan kita. Jalan ini yang mempertemukan kita semua disini. Di jalan ini kita bersama berjuang, mungkin memang terlalu sepele jika dibandingkan para pejuang, namun kita sering menggunakan kata ini untuk membangkitkan rasa semangat kita untuk tetap di jalan ini.
        Hanya perlu keikhlasan untuk menjalani ini, keikhlasan untuk berpikir lebih, keikhlasan untuk berkorban lebih, dan keikhlasan untuk berlapang dada lebih. Karena jalan ini penuh onak dan duri. Inilah hal yang dipelukan untuk menjalani jalan ini. Apakah jalan ini sebegitu sulit untuk dilalui? Tidak, jika kalian punya Allah + niat = semangat
        Apa balasan dari itu semua? Balasannya hanya ridha Ilahi. Ya, balasannya hanya itu saja. Jika kau mengharapkan lebih maka bukanlah di jalan ini tempatnya. Silahkan kau cari jalan lainnya. Mungkin setelah seharian melaksanakan kegiatan dan rasa lelah pun terasa menghinggapi tubuh ini imbalannya tak lebih dari nasi bungkus untuk makan. Tapi hanya dengan nasi bungkus yang biasanya dimakan bersama itu kita merasa sangat puas dan bahagia. Inilah yang sering kurindukan yang tak pernah kutemukan ditempat lain indahnya ukhuwah yang terjalin selama ini. Setelah kegiatan selesai kita pulang dirumah atau dikost masing-masing, saat itu juga kita kembali menjadi seorang mahasiswa yang pasti tugas-tugas dan UK sudah menunggu untuk dikerjakan dan dipelajari. Tak jarang kita harus pandai-pandai memanajemen waktu agar tugas-tugas kuliah tidak keteteran tapi juga tetap beramanah di organisasi.
        Semuanya harus berlangsung di waktu bersamaan, hingga terkadang waktu bermain, istirahat atau bersosialisasi dengan teman sekelas pun hilang. Namun kita tahu bahwa apa yang kita lakukan itu adakah sebuah proses penjagaan dariNya agar disetiap waktu yang kita lakukan dapat bermanfaat dan bermakna pastinya agar terhindar dari perbuatan yang sia-sia.
        Taukah seringkali orang-orang disekitar pun tidak menghargai, apalagi aku yang dibesarkan diantara anak-anak yang notabene apatis, sebagian suka hura-hura, hanya memikirkan akademik saja yang kadang nilai pun dicari dengan proses instan. Tak jarang banyak cemooh yang datang karena mungkin bicara ditempat yang salah. Ada juga yang bilang kalau ini jalan untuk bisa eksis atau yang lebih sakit ketika ada yang bilang kalau kita adalah orang-orang yang kurang kerjaan. Aktivis kampus bukan malaikat, dia bisa dipuja dan bisa juga di hujat, tapi yang paling penting adalah dia punya pilihan, pilihan untuk hidup bukan untuk dirinya, namun terus belajar dari semesta, untuk terus menjadi bermakna. Ya mungkin berpikiran positif sajalah kepada mereka, karena mereka tak tahu apa yang kita lakukan selama ini. Mereka tidak tahu bagaimana indahnya bermanfaat bagi orang lain, bagaimana sensasi mengerjakan tugas ditengah malam dengan tubuh yang sudah sangat lemah. Meskipun tetap aktif sana sini kita disini selalu berjanji harus tetap berprestasi di kampus karena belajar adalah amanah dari orangtua tercinta.
        Disaat bertugas di organisasi pun kadang terpikir, siapa saya siapa juga mereka. Kita tidak saling kenal namun kenapa harus memperjuangkannya, bersusah payah memikirkannya, tapi anehnya setelah selesei ketika mendengar satu kata“terimakasih“ melihat senyum mengembang diwajahnya kita memiliki kepuasan dan kebahagiaan tersendiri. Sungguh membingungkan.
        Kawan, bersemangat dikala yang lain mengeluh itu sangat luar biasa, bermanfaat dikala yang lain hanya memikirkan dirinya sendiri itu prestasi tersendiri. Inilah jalan kita yang kita pilih selama ini, jalan cinta para pejuang dimana didalamnya selalu ada kehangatan dan cinta. Doaku semoga Allah selalu menguatkan langkah kita dalam perjuangan ini.perjuangan indah untuk agama, untuk alamamater, dan untuk Indonesia. Disinilah kita mulai belajar, belajar merawat Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik.

Senin, 02 April 2012

the journey of love


Cinta itu menyamankan hati, menyamankan jiwa. Kepadanya hati mencari dan melepaskan dahaga. Menjadikan sumber energi, nyaris tanpa henti, untuk terus melayani. Lapang dada dan ringan langkah menjalani hari-hari. Menjadikannya penawar atas semua jeri, juga pijakan untuk semua  tindakan. Seolah semua benar jika cinta menjadi latar.
Dengan cinta seluruh saat terasa nikmat, setiap warna menjadi mempesona, semua pengorbanan terasa menawan, dan lelah terasa megah. Rasa ini sungguh memabukkan dan seringkali menumpulkan akal.
Badai nikmat menyapa seluruh pori-pori. Rasa angkuh pun meluruh karenanya. Dan berharap semua takkan usai, tak pernah selesei. Menjalani cinta selama mungkin, menjadi abadi seandainya bisa. Berdoa semoga waktu berhenti melaju. Adakah yang lebih indah dari ini?
Tapi hari terus berlari tak peduli. Ia membawa kekenyataan sejati, bahwa cinta bukanlah sang penguasa meski sebagian kita menjadi budaknya.
Cinta yang bersama iman akan membawa pesan-pesan langit ke bumi, membawanya menikmati buah manis penghambaan, saat cinta terlaknat berakhir tragis. Dan karena kita adalah hamba dari apa yang kita cintai, sudahkan kita memilihnya dengan teliti??

Kuantar Ke Gerbang (Ramadhan K.H.)

Ini tentang pengalamanku dengannya, dengan seseorang yang mementingkan segi membangkitkan semangat dan solidaritas bangsa untuk menca...